Love Do [Part 13]

"Kei..biar pelayan yang mengerjakan semuanya..kamu pulang duluan saja sana,ya..?" kata Ayah saat melihat Keiko masih sibuk membersihkan meja seusai acara.
Keiko memandang sekitar. Masih ada kak Tomi, dan Mona disana. Duduk di sudut restoran seraya menikmati kopi.
"Ayah pulang sama siapa..?"
"sama mbak Bian..masih ada yang harus ayah urus.."
"Ya udah, Keiko duluan kalo gitu..tapi beneran pulang ya,yah..??jangan nginap disini.." kata Keiko dan mengecup pipi ayahnya. Pak Dibyo tersenyum dan mengangguk.
"makasih yah buat kue-kuenya..you're the best,Kei.."
"u too Mr.Dibyo.." seru Keiko dan melambai. Pak Dibyo tertawa mendengarnya.
"..Mon,yuk pulang.." ajak Keiko. Mona menyetujuinya kemudian berdiri. Kak Tomi juga.
"Loh,kak Tomi..?..masih disini..??nungguin siapa..?" tanya Keiko.
"..enggak, tadi nya mau ngantar Lana pulang,tapi sudah diantar sama Dewa,..ehh,tapi kalau mau diantar pulang,ayo sekalian saja.." kata kak Tomi seraya mengajak pulang bareng.
Keiko baru menyadari kalau Dewa sudah tak nampak.
"Iya yah, kebiasaan banget tuh anak nggak pamit kalau pulang..eughh.." risih Keiko
"ya udah,kita nebeng ya Kak..tapi ngantar Mona pulang dulu boleh..?" tanya Keiko dan diiyakan kak Tomi.
Keiko pun bergegas mengambil tasnya di dapur. Sampai di dapur, Kei tak lupa pamit ke koki-koki ayahnya. Sambil pamit,ponselnya berbunyi. Dari Dewa.
"Dewa sableng..pulang ngak pamit-pamit.." ujar Keiko di awal pembicaraan
"..lo masih di resto..??"
"iya,masih..tapi ini udah mau pulang.."
"sori tadi bukannya nggak mau pamit,tapi si Lana nebeng waktu mau antar mama sama Lulu,...nggak sempat..sori yah.."
"iya..nggak apa-apa kali..tadi juga sibuk bantu ayah beres-beres jadi nggak merhatiin tamu-tamu pulang..cieee,yang habis ngantar si mantan..hihihi.." goda Keiko.
"apaan..dia maksa-maksa gitu nebengnya..gue makin illfeel sama dia nih..ehh,lo pulang sama siapa..?"
"..hahah..diantar sama kak Tomi,..tapi ini bertiga,ada Mo..."
"Apa..??kak Tomi masih disitu..??kata Lana tadi pulang duluan makanya nebeng sama gue.." Dewa memotong kalimat Keiko.
"jangan pulang dulu kalo gitu,gue yang antar lo pulang..tunggu ya,Kei.."
"eh,tapi gue udah setuju diantar pulang sama Kak Tomi kali,Wa'.."
"Pokoknya tungguin gue..ada yang mau gue omongin..penting banget..sudah..gue ngebut.."
Baru saja Kei mau bicara, diseberang sudah bunyi tuut-tuut. Keiko manyun dan kembali kedepan.
"yuk,berangkat..." kata Kak Tomi saat melihat keiko datang.
"ehh,kak Tomi..maaf banget yah,..emm..Kei nggak jadi pulang bareng..soalnya Dewa dalam perjalanan kesini buat ngantar Kei pulang..katanya ada yang mau diomongin.."
Nampak gurat kekecewaan di wajah kak Tomi.
"Oke,nggak apa-apa..."
"hehe..tapi boleh minta tolong antarin Mona pulang ya,kak..?" ujar Keiko seraya melirik Mona.
Kak Tomi mengangguk dan tak berapa lama kak Tomi dan Mona pun pulang.
Keiko menunggu Dewa didepan restoran. Dewa nggak main-main waktu bilang ngebut ditelepon tadi. Caranya mengemudi memang memperlihatkan kalau doi habis ngebut. Keiko mulai bete'.
Keiko langsung naik ke mobil.
"gue nggak mau lo ngebut yak..?santai aja bawa mobilnya..gue lg mules.." kata Keiko sedetik setelah ia duduk didalam mobil.Mobil pun melaju dengan tenangnya.
"ya kalau lagi mules harusnya kita ngebut dong..gue nggak mau lo boker dimobil gue.."
"gue mules bukan karena mau boker,ya..tapi emang belum ada isi perut.."
"itu artinya bukan mules,..makanya td udah diajak makan sm mama,kamu nya malah bilang entar aja..ini akibatnya..komplikasi sama sewot..plus cerewet...!!!" ejek Dewa.
"..siapa yang cerewet..??..malu nih gue sama kak Tomi..udah di iyakan mau pulang bareng,kamunya malah suruh nolak.."
"jadi nyesal nih pulang sama gue..?katanya nggak ada hati sama kak Tomi.."
"..arghhh..Dewaaa'..hari ini tuh gue kesal sama lo..buangetttt...!!" Keiko histeris. Dewa tertawa seketika mendengar Keiko yang histeris.
"..mulai dari foto-foto gue..trus tiba-tiba melarang gue pulang bareng kak Tomi..eughh.."
"..iya,sengaja...balas dendam gue..gara-gara tragedi sambel tadi.."
Gantian Keiko yang ketawa. Mengingat kejadian tadi perut Keiko geli, rasanya lucu. Dewa tidak terima dan langsung ngebut. Tawa Keiko berubah jadi teriakan histeris.
"Dewaaaa..berentiiii..gue belum mau matiiiii.."
"enggak sampai lo berenti ketawain gue.."
"iyah..iyah..berenti..oke..?"
Mobil pun kembali melaju dengan tenang. Keiko memukul lengan Dewa saking paniknya tadi.
"gue mau muntah tau'..." kata Keiko sambil memegang perutnya.
Dewa tersenyum dan menepikan mobilnya dipinggir jalan.
"masuk angin kali,Kei.."
Keiko mengangguk. Ia merogoh isi tasnya dan menemukan minyak telon. Dewa tersenyum melihat minyak telon itu. Kebiasaan Keiko selalu membawa minyak telon kemana-mana.
Dewa berbalik kearah lain saat Kei memakai telonnya. 
"berasa di angkutan umum yah..?" kata Dewa mengejek. Keiko mencibir dan mencolek ujung hidung Dewa lagi seraya tertawa.
"Keikoooooooooooo.." gantian Dewa yang histeris saat merasakan hidungnya membaui minyak telon. Keiko tertawa.
"rasain..ledekin gue terus..yuk jalan.." kata Keiko tapi Dewa masih sibuk dengan hidungnya.
"arghhh..gak enak banget rasanya.." keluh Dewa. Keiko hanya tertawa dan mengambil tisu, mengarahkan wajah Dewa kearahnya dan mengusap sisa-sisa telon di daerah sekitar hidung Dewa. Fiuhh..setiap saat sedekat ini sama Keiko adalah saat-saat yang dinikmati Dewa. Melihat lekuk-lekuk wajah Keiko..merekam semua keindahan wajahnya dan mengaguminya dalam hati adalah saat yang paling Dewa sukai.
"kalau gue cowok brengsek..saat ini gue bisa berbuat jahat sama lo.."
"ha..??berbuat jahat kayak apa maksudnya..?"
"..entahlah..nyium elo barangkali,atau menggerayangi tubuh lo.."
Keiko lalu memandangi Dewa. Terdengar bunyi "adooohhhh" dari mulut Dewa setelah dengan pasrahnya jidatnya di ketok Keiko.
"kasar banget sih lo jadi cewek..??hari ini sukses banget hancurin muka gue..ini aset,Kei..aset.." kata Dewa.
"elo sih pake ngeres segala.." kata Keiko disela tawanya.
"..kan gue bilang kalau...kalau.."
"iya..iya..maaf..gue juga tau lo bukan cowok brengsek kok..lo nggak akan tega..kecuali sama Lana,maybe.."
"ke Lana lagi..halooo..gue mendengar nada cemburu disana.." ejek Dewa dan menyalakan mesin mobil. Keiko tertawa dan mencubit pipi Dewa.
"Keiiiiiiiiiiiiiiiiiii,.." Dewa meringis kesakitan.
"beruntung banget Lana mau dicemburuin sama gue..dapat elo aja kagak.." kata Keiko. Dan Dewa tertawa mendengarnya.
"ehh,eniwey..soal Lana..tau nggak..ternyata Lana sama kak Tomi itu sepupuan loh,Kei.."
"iya,gue juga sudah tau..tadi sempat ngobrol sama kak Tomi,..shock juga sih..dunia ternyata kecil banget.."
"yang shock nya lagi..si Tomi itu.."
"kak Tomi..kakak..sopan dikit,Wa'.." tegur Keiko.
"iya..iya..kak Tomi..dia ngajak Lana datang mau kenalin Lana sama cewek yang dia taksir dan cewek itu adalah elo, ikan asin.."
Keiko mengerutkan dahi dan menoleh ke Dewa yang sedang fokus menyetir.
"gue..??"
"yup..!!..elo..!!"
"wow..surprise..tapi,kok.."
"pantas ya si Lana jadi makin lengket ke gue..seperti nemuin celah buat kembali.."
"yeee...ge-er lo..."
Keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Kak Tomi naksir gue..??padahal sudah gue anggap kakak. pikir Keiko.
"apa karena tadi siang kak Tomi dengar pembicaraan gue dan Jimmy kali ya..?" kata Dewa
"pembicaraan apa..?"
"..tadi siang itu,gue dan Jimmy membahas elo dan kak Tomi..trus gue ngomong pacaran kita cuman akting doang,pas gue balik,kak Tomi ada dibelakang gue entah muncul darimana.."
"...hmm..emang begoooo'..."
Mendengar itu, Dewa menoleh ke Keiko. Keiko tersenyum dan segera menutup hidungnya, takut di cubiti Dewa.
tapi justru Dewa mendaratkan tangannya dipipi Keiko dan memberikan cubitan mesra. Keduanya tertawa geli.
"sepertinya kita harus mencanangkan akting mesra depan kak Tomi dan Lana..biar kak Tomi sadar,kalau kita nggak sekedar akting.." kata Dewa.
"setuju..soal nya gue sudah menganggap kak Tomi itu kakak gue.."
"jadi setuju nih.."
"iya..terserah elo deh.."
"jadi gue boleh nyium elo depan kak Tomi dong..?"
"eughh..ngarep banget sih lo..kecuali nyium..anything u can.."
"wahh..boleh peluk dong..kita belum pernah pelukan yah..?"
"Dewa sableng...pokoknya gue nggak mau first kiss and hugging sama elo..cuma boleh sama Takuya Kimura..hahaha.."
"yeee...mimpiiiii..."
"biarin...!!!"
Dan keduanya berbagi tawa.
---------------------------------------------------------
Dewa menaruh ponselnya kedalam tas setelah mengirimkan pesan singkat ke Keiko. Sore ini timnya tanding di kompetisi basket antar sekolah. Setelah menerima sms Dewa,Keiko bergegas ke lapangan basket. Tapi belum sampai dilapangan, ia bertemu Bondan di koridor sekolah.
"mau kemana..?"
"ehh..mau ke..mau ke kantin.."
"wahh..sama, belum sarapan soalnya.."
"bukan sarapan..mau minum doang.."
"tapi dikantin juga kan..?ya udah..bareng..aku traktir minum deh.." ajak Bondan dan Keiko tak bisa menolaknya.
------------------------------------------------------------
Dewa melompat-lompat,meregangkan otot-ototnya, 10 menit lagi tim nya bertanding. Dewa memandangi penonton yang memadati gedung indoor seraya mencari sosok Keiko. Sejak tadi siang di sekolah sms nya tak dibalas.
"nyariin Keiko..?" tanya Jimmy.
"Iya..kok belum datang ya..??"
"kelengkapan lo semua ada kan..?"
"ada..kecuali handy-cam sm handuk bersih gue sama tuh anak.."
"..nggak janjian di sekolah..??
"tadi emang nggak pulang bareng..gue emang suruh nanti ketemu disini saja.."
"pasti datang lah..tunggu saja..konsen sama pertandingan dlu,Wa'..."
Dewa mengangguk dan kembali meregangkan otot-otot nya.
----------------------------------------------------------
Keiko segera berlari kedalam area gedung. Dia terlambat 1 jam dari jadwal pertandingan Dewa. Gara-gara bertemu keluarga Bondan di restoran ayah. Jadinya Keiko harus meladeni mereka sambil makan malam.
Untungnya pertandingan masih berlangsung. Tapi Keiko lupa membawa handy-cam dan handuk Dewa.
Mampusss...batin Keiko.
Sekolah mereka menang. Keiko bertemu beberapa teman yang juga hadir menjadi supporter. Keiko melirik kebawah, Dewa dan yang lainnya sedang diberi pengarahan sama pelatih mereka. Keiko pun keluar dari gedung dan menuju parkiran. Saat melihat mobil Dewa, Keiko pun bersandar disana sambil menunggu Dewa datang. Ponsel Keiko bunyi. Dari Dewa.
"Iya,Wa'..?"
"..gue menang.."
Keiko bukannya senang,tapi malah diam,karena merasakan nada bicara Dewa yang tidak menunjukkan kalo dia lagi senang. Malah datar banget.
"oh ya..??wahhh..senang dengarnya.." Keiko berusaha terdengar bahagia.
"ya sudah,itu aja..gue pulang sekarang.." kata Dewa dan mengakhiri pembicaraan. Keiko tertawa kemudian merasa yakin Dewa tak mengetahui kehadiran Keiko di dalam gedung tadi. Muncul ide jahil dikepala Keiko. Ia segera bersembunyi disebelah mobil Dewa.
--------------------------------------------------------
"nongkrong dulu,Wa'..si coach ngajak makan tuh..." kata Jimmy saat ia dan beberapa teman yang lain berjalan kearah tempat parkir.
"..nggak ahh,gue drop kalian saja dulu..trus gue pulang..gue capek.." kata Dewa malas-malasan saat sampai depan mobil.
Keiko mendengar percakapan mereka.
"Jangan bilang ini gara-gara Keiko nggak datang.."
Dewa tersenyum.
"eh,iya ya..Keiko nggak datang ya,Wa'..??tumben..biasanya dia hadir.." kata teman Dewa yang lain.
"lagi sibuk kali di restoran ayahnya..kan kemarin baru buka.."
"kalau gitu kita gabung sama coach aja..makan dulu..trus pulang...biasanya kan lu makan dulu baru pulang kerumah.." kata Jimmy.
"..nggak ahh,gue pulang aja,nyokap tadi masak kok..ee..se..sekalian gue singgah di..di..restoran Kei dulu..nyamperin dia bentar.."
Jimmy dan yang lainnya pun tertawa mendengar nada bicara Dewa yang agak gagap. Keiko juga mendengarnya dan tersenyum malu.
"jatuh cinta berjuta rasanya..." seorang teman Dewa menggoda Dewa dengan bernyanyi dan disambut gelak tawa yang lain. Dewa tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Duorrrrrrrrrr...!!!" Keiko lalu muncul mengagetkan mereka. Dewa tersentak karena Keiko muncul dihadapannya sambil melet-melet dan memainkan matanya. Shock seketika. Jimmy dan yang lain tertawa melihat Keiko tertawa lucu sambil menunjuk-nunjuk Dewa. Dewa langsung mendorong jidat Kei.
"nggak lucu.." cuek Dewa. Keiko masih tertawa dan balik kearah teman-teman Dewa.
"Selamat ya..udah menang..tos dulu donk.." Keiko tos-tosan dengan Jimmy dan yang lainnya.
"Tau darimana kita menang..lo nggak nonton kan..?"
"tau dari Dewa..tadi nelfon nya begini...halo,gue menang.." kata Keiko memperagakan nada bicara Dewa tadi ditelepon. Tawa mereka kembali meledak. Keiko juga tertawa sambil melirik Dewa. Dewa hanya memandangi Keiko dengan wajah jengkel.
"yee..muka nya galak amat..aku nonton kok,Wa'..beneran dehh..tanya anak2..si Gita..Dendi sm Beno tadi ketemu didalam semuanya..nggak dengar teriakan ku gini...Dewa'..Dewa'..Dewa.." Keiko tak berhenti cerita. Dewa tak bereaksi,malah beranjak dan masuk kedalam mobil. Keiko garuk-garuk hidung dan memandangi teman-teman Dewa. Mereka ikutan keki.
---------------------------------------------------------
Jimmy dan 2 teman Dewa yang lain duduk di belakang. Keiko duduk disebelah Dewa.
"Ya ampun..ini boneka gede-gede amat sih.." kata teman Dewa (namanya Riko) yang memangku boneka Lulu dan Keiko.
"romantis amat cowok lu,Kei..pake dibeliin boneka 'my sweetheart'..huahahhah..parah.." ejek teman yang lain (namanya Bembi). Keiko tersenyum. Dewa masih fokus menyetir. Raut wajahnya nampak datar.
"serius lo nggak mau ikutan party sm coach,Wa'..?"
"nggak ahh..gue langsung pulang..ngantar si ikan asin ini dulu.." jawab Dewa.
"yahh..nggak seru amat..party dulu dong,Wa'..malas banget nih pulang..ayah masih di restoran jam segini..rumah sepi.." Keiko menolak diantar pulang.
Dewa menoleh kearah Keiko.
"nggak pake..kamu harus pulang.."
Keiko manyun. "Lapar..belum makan.." Keiko jadi manja.
Jimmy tertawa mendengarnya. "kasian tuh Wa'..Keiko nya lapar..lo kan paling nggak tegaan kalau Keiko lapar.." kata Jimmy dan Keiko mengangguk setuju dengan kata-kata Jimmy.
"...emang lu darimana sih...?" kata Dewa jengkel dan tanpa sadar menggunakan kata "lu" sementara ada Riko dan Bembi dibelakang. Keiko lalu pura-pura batuk.
"..oo,,kalian kalau marahan pake elu gue yak ?..ck..ck..kasar banget sama cewek nih anak.." Riko langsung mendorong kepala Dewa dr belakang.Keiko tertawa, merasa terselamatkan. Dewa hanya menggaruk-garuk kepalanya.
"pokoknya aku nggak mau pulang dulu.." protes Keiko.Sengaja membuang muka biar makin dramatis. Ini satu-satunya cara biar Dewa merasakan rasa bersalah Keiko karena telat datang di pertandingannya.
----------------------------------------------------------------------------
Keiko memilih duduk di sebelah Jimmy dan Riko karena Dewa duduk disebelah coach. Meja panjang itu dipenuhi dengan menu masakan aneh. Keiko jadi nggak punya nafsu makan. Dewa melihat itu. Dia tahu kalau Keiko lebih suka makanan rumahan. Sayur asam,ikan asin,tempe,tahu,dan sambal terasi. Keiko hanya memandangi Jimmy dan Riko yang sedang beradu mulut tentang cewek -cewek disekolah sambil makan. Ribut banget.  Sesekali Keiko dimintai pendapat.Ia terkejut saat ponsel nya berbunyi. Ada sms rupanya. Dari Dewa.
"kok nggak makan..??katanya lapar.."
Keiko lalu memandang kearah Dewa. Yang dipandangi lebih asyik makan sambil ngobrol dengan coach.
Keiko membalasnya. "pacar lagi marah,gimana mau enak makannya?"
Keiko memperhatian Dewa yang membaca smsnya dan tersenyum saat melihat Dewa tertawa. Dewa memandang Keiko dan tawanya meledak saat mendapati Keiko menjulingkan matanya sambil melet kearahnya.
"cieeeeeeeeeee...jauh dimata dekat dihatiiii nihhh..." Riko yang melihat itu langsung menggoda keduanya.
Dewa dan Keiko ikut tertawa karena yang lainnya ikut menggoda.
"ngantuk, Wa'..boleh tidur di mobil nggak..?" sms berikutnya di kirim Keiko. Dewa melirik Keiko dan mengangguk. Keiko pun berdiri.
"..gue antar Keiko bentar ya ke mobil..ntar kembali lagi..ngambil sesuatu dulu.." kata Dewa
"cieeee...ngambil sesuatu apa melakukan sesuatu..?" goda coach diikuti riuh suara teman se-tim nya.
Dewa hanya tertawa dan berlalu menyusul Keiko yang lebih dulu pergi.
Keiko memperbaiki gaya tidurnya sampai diatas mobil. Dewa mengatur temperatur AC di mobil.
"jangan terlalu dingin,Wa'.." kata Keiko.
"segini cukup yah..?"
Keiko mengangguk.
"boneka.." kata Keiko. Dan Dewa mengambilkan boneka Keiko di jok belakang. Keiko segera memeluknya.
"nggak usah nemenin gue..lu masuk aja lagi.."
"..tapi lu belum makan,Kei.."
"udah kenyang kok..tadi kan habis nemenin ayah direstoran..makanya telat datang,maaf ya, Dewa'..." kata Keiko tulus. Dewa tersenyum dan langsung mengacak rambut Keiko.
"gue juga minta maaf tadi langsung marah gitu.."
Keiko mengangguk dngan mata yang setengah terbuka. Ia benar-benar mengantuk. Dan tak berapa lama,hal terakhir yang ia ingat sebelum tidur adalah kecupan hangat dikepalanya. Dari Dewa.
--------------------------------------------------------------------------------------
Dewa mulai terbiasa mendapati Keiko bolak-balik Perpustakaan dan ruang OSIS,kalaupun bertemu mereka cuman saling menyapa dan kembali sibuk dengan urusan masing-masing. Pulang pun Dewa kini sendiri karena Keiko harus ikut menyaksikan pembuatan filmnya. Dewa menawarkan untuk menjemput tapi Keiko melarang dengan alasan jam pulangnya nggak pasti.
Selama 2 hari berikutnya mereka tak bertemu,hanya berpapasan di koridor sekolah, Dewa juga mulai sibuk dengan tugas-tugas sekolah. Keiko menikmati hari-hari tanpa jadi ajudan Dewa lagi.
Dewa mulai merasakan susah melakukan apa-apa tanpa ada Keiko. Contohnya hari ini,ketika ia sangat kelaparan tapi jam pelajaran belum selesai. Ia pamit sebentar ke gurunya dan keluar buat menghubungi Keiko. Ponsel Keiko tak aktif. Dewa memutuskan ke kantin dan surprise melihat Bondan dan Keiko sedang duduk berdua ngobrol sambil makan. Dewa mendekat.
"Kei.." sapa Dewa.
"Eh,Dewa..sini gabung sama kita.."
Dewa memilih tetap berdiri.
"hape nya kok nggak aktif..?"
"..ohh,iya,nggak di bawa,ada dikelas..low bat...maaf..emang butuh sesuatu..?"
Dewa melirik Bondan.
"enggak..pengen ngemil doang jadi kesini..bukannya kamu ikutan syuting pembuatan film..?"
"iya..ini lagi break..oia,Bondan salah satu pemerannya loh.."
"oooo...."
dalam hati Dewa bertanya.."penting gitu..?"
Bondan tersenyum sumringah saat Keiko mengatakan akting Bondan bagus.
"kalau jadi pemain film tenar suatu hari kamu harus ingat punya teman unik kayak aku.." kata Keiko seolah mengancam ke arah Bondan.
Dewa merasa dicueki.
"beli minum dulu yah..." kata Dewa dan berlalu. Keiko mengernyitkan dahi melihat tingkah Dewa. Ini memang jam makan siang Dewa. Tapi kok cuman ngemil..??harusnya dia makan berat karena punya penyakit maag.
"udah sembuh kali maag nya.." kata Keiko lirih
tapi Bondan mendengarnya.
"kalian kenapa sih..??jarang bareng lagi..?" tanya Bondan.
"enggak..kan sibuk sama urusan masing-masing..sekolah harus nomor 1..pacaran nomor 2.." jawab Keiko enteng.
"Dewa cemburu sama aku kali,Kei....??"
Keiko jadi salah tingkah.
Dewa melihat itu. Baru kali ini ia melihat Keiko sebahagia itu. Senyumnya tulus. Tawa nya renyah..wajahnya sering bersemu merah..seperti sedang jatuh cinta. Selama ini yang ditakutkan Dewa cuma kak Tomi,ternyata dia salah, yang harus di awasinya ternyata Bondan.
Dewa lalu mendekat lagi.
"syutingnya sampai sore lagi..?" tanya Dewa dan duduk disebelah Keiko.
"iyah..masih..eh,si Lana juga ikutan loh..akting dia bagus juga.."
Dewa jadi bete.
"mm..aku balik kekelas ya..hari ini scene aku nggak ada kan..?"
Keiko mengangguk.
"Oke..sampai ketemu di resto..mama sm papa ketagihan gara2 3 hari yang lalu ngerasaain cake strawberry kamu.." kata Bondan dan Keiko tertawa sambil mengangguk.
3 hari yang lalu..??..itu artinya Keiko telat ke pertandingan gue karena ada Bondan di restorannya..batin Dewa.
Keiko merasa aneh melihat tingkah Dewa yang hanya diam sambil menerawang.
"Wa'..kenapa bengong..gue temani makan yah..?" kata Keiko. Dewa memandangi Keiko kemudian berdiri.
"Nggak usah Kei...gue balik kekelas lagi.." kata Dewa dan berlalu. Keiko manyun memandangi Dewa yang pergi tanpa menunggu dirinya.
Pasti kesambet lagi,pikir Keiko.
-----------------------------------------------------
Keiko menyukai Bondan..itu yang Dewa lihat saat malamnya ia berdiri didepan restoran om Dibyo dan tampak dari jauh  Bondan dan Keiko duduk makan berdua disalah satu sudut ruangan.
Dewa memilih pergi dan pulang. Singgah di lapangan basket kompleks. Mengambil bola di bagasi mobilnya dan main basket sendiri.
"Keiko geblek..kenapa harus elo yang gue pilih..??" kata Dewa seraya berlari dan mendrible bola basketnya.
"Kenapa gue harus peduli dengan siapa lu dekat..kenapa gue harus khawatir ketika elu sama sekali nggak merasa ada yang istemewa diantara kita..kenapa gue harus merasa kehilangan elo padahal kita cuman akting doang..?" Dewa membuang dan memantulkan bolanya dengan sedikit emosional.
"bego'..bego'..Dewa begooooo'.." teriaknya karena kesal dengan dirinya sendiri. Ia terengah-engah dan duduk ditengah lapangan. Tak menyadari keberadaan kak Tomi di pinggir lapangan.

0 komentar:

Posting Komentar