Love Do [Part 16]

Keiko tertidur pulas didalam mobil sepulang dari nonton konser Tompi. Ini memang sudah jam 12 malam. Jam tidur Keiko sendiri jam 10 malam,jadi maklum saja kalau saat ini,Keiko begitu lelap tidurnya. Dewa melirik kearah Keiko,tersenyum kemudian kembali memusatkan perhatian ke jalan raya.

Sampai depan rumah Keiko,Dewa tak langsung membangunkan Keiko,melainkan turun dari mobil dan mengetuk pintu memastikan Pak Dibyo ada dirumah.
"Eh,Dewa..kamu sama Keiko kan..?" kata pak Dibyo sesaat setelah membuka pintu.
"iya om..maaf tadi tidak ijin dulu sebelum pergi..kita ada sedikit masalah tadi.."
"om tahu,..Kei sempat marah-marah nggak jelas sejak pulang sekolah tadi..ya sudah,bawa Kei nya masuk..diangkat saja,Wa'.." kata om Dibyo dan kedua pria ini berjalan ke arah mobil. Dewa dengan pelannya membuka pintu mobil disisi Keiko tidur. Pak Dibyo menahan pintu mobil agar tetap terbuka sementara Dewa mengangkat tubuh Keiko.
Keiko hanya bereaksi sebentar dengan mengalungkan lengannya ke leher Dewa. Pak Dibyo tersenyum melihat itu.
"itu bukan Ayah,Keiko.." kata pak Dibyo membuat Dewa juga ikutan tersenyum.

Dewa pamit pulang setelah merebahkan Keiko di tempat tidurnya. Pak Dibyo mengantarkan Dewa sampai didepan rumah.
"oh iya,om..Keiko meminta saya besok untuk menemani dia ke pusara bunda nya..menurut om..??"
"..oh ya..?Keiko bilang kekamu seperti itu..?"
Dewa mengangguk. Pak DIbyo diam sejenak.
"ya sudah,temani saja Wa'..itu lebih baik..om senang,dia mau berbagi tentang bundanya ke orang lain..terlebih ke kamu..om saja tidak pernah dimintai temani kesana.."
Dewa mengangguk kemudian pamit pulang.

---------------------------------------------------

"Pagi ayah..mbak Bian.." Keiko menyapa keluarganya saat sarapan. Dengan seragam lengkap Keiko duduk manis setelah mencium pipi pak Dibyo.
"pagi sayang..habisin sarapannya yah.."
"siap bossss..."
"oh iya..bekal kamu ambil di kulkas,hari ini bekalnya salad buah..soalnya papa kehabisan ikan asin,Kei.."
Keiko tertawa.
"It's oke,ayah..nanti biar makannya sama Dewa saja..makasih yak.."
"..oh iya,semalam darimana sama Dewa..??kok pulangnya larut,sampe kamu ketiduran di mobil.."
"..dari nonton konsernya Tompi..tiba-tiba juga Dewa minta ditemani.."
"..kamu ngerepotin Dewa saja,sampai dia harus ngangkat kamu kekamar..."
Keiko melotot seraya memandangi ayahnya. Terdengar suara tawa mbak Bian.
"..bukan ayah..??"
Pak Dibyo menggeleng.
Tampak semu merah diwajah Keiko. Keiko lalu buru-buru menghabiskan sarapannya. Terdengar suara klakson mobil diluar.
"..kekasih tersayang telah menjemput..." mbak Bian mengejek.
"ajak Dewa sarapan juga Kei.." kata pak Dibyo membuat Keiko diam sejenak kemudian beranjak dari meja makan dan menemui Dewa diluar.
Dewa membuka kaca mobilnya saat melihat Keiko berjalan kearahnya tanpa membawa tas.
"ayok,berangkat...tas nya mana..?"
"udah sarapan belum..??" tanya Keiko dan membungkuk di pintu mobil yang kacanya terbuka.
"disekolah saja lah sarapannya..yuk.."
"..gak ahh,sampai disekolah aku mau langsung ke Perpustakaan.."
"sampai disekolah langsung masuk kelas,ngapain ke perpustakaan lagi..??" Dewa protes seraya melirik jam tangannya dan turun dari mobil.
"..biasa..nyari referensi buat syuting lagi..tinggal 2 minggu deadlinenya.."
"..ingat loh..gak lama lagi kita UAN..gimana sih..?" kata Dewa dan berdiri di depan Keiko.
"..iya,gampang..nanti kita belajar bareng.." kata Keiko dan menarik tangan Dewa untuk masuk.
"janji loh,belajar bareng..awas kalo nggak.."
Keiko tersenyum dan mengangguk.
Di meja makan,Keiko lebih banyak diam. Hanya mendengar ayahnya dan Dewa yang membahas sepakbola,mobil,basket dan hal-hal berbau lelaki.
"Lain kali kamu harus balapan dengan van om.."
Dewa tertawa mendengar ajakan pak Dibyo.
"..sudah pasti kalah dong om..jelas-jelas mobil saya lebih kencang.."
"..belum tau kamu ya,om ini mudanya dulu pembalap.."
"oh ya..??boleh..boleh..taruhannya apa nih..?"
"kamu yang tentukan apa taruhannya,om ikut saja.."
Dewa kemudian berpikir sejenak sambil melirik Keiko. Keiko manyun,tak punya ide.
"..mm..Kamu aja deh Kei yang tentuin apa taruhannya.." Dewa juga tak punya ide.
"..nggak ada ide nih..apa dong..?"
"..yang menang dapat ciuman dari Keiko.." mbak Bian tiba-tiba nyerocos.
Keiko dan Dewa bertemu pandangan. Lalu salah tingkah. Keiko melotot saat Dewa belum juga mengalihkan tatapannya. Dewa tersenyum kemudian tertawa geli saat Keiko memeletkan lidahnya. Dewa lalu melirik ke pak Dibyo dan terkejut mendapati pak Dibyo juga melotot kearahnya.
"..om mau tanya..sejauh apa hubungan kalian...??"
Keiko dan Dewa secara bersamaan berdiri.
"Kei..ayo berangkat,.udah telat nih.."
"..iyah,ayok,Wa'..dada Ayah,mbak Bian, Kei berangkat...." kata Keiko terburu-buru.
Pak Dibyo ikutan berdiri mencoba menahan keduanya.
"..ehh,jangan kabur dulu..jelasin ke ayah kamu dan Dewa ngapain aja selama pacaran..?" tanya Ayah.
Dewa lalu menarik tangan Keiko saat melihat Keiko termenung dengan pertanyaan ayahnya.
"tenang saja om,pacaran kami pacaran sehat kok..ciuman baru sebatas pipi kok.." kata Dewa dan berlalu. Keiko hanya melambai ke ayahnya yang bertolak pinggang.
"Dewaaaa...awas kamu yahhh...!!!" suara pak Dibyo meninggi. Keiko berlari kecil seraya tertawa.
"Kabuuuurrrr..." teriak Dewa.

--------------------------------
Dalam perjalanan..
"Hahahaha...hidup kamu nggak bakal tenang setelah ini,Wa'.."
"Hihihi..masih tenang kok,kan tadi bilangnya baru sebatas ciuman pipi..belum bilang klo udah sampe di bibir..."
Mimik wajah Keiko seketika berubah mendengar itu. Dewa menoleh sejenak sambil tersenyum dan melihat Keiko membuang muka.
"Ya ampunnn...bekal nya lupa diambil di kulkasss.." Keiko mencoba mengalihkan suasana kaku tadi. Dia tak tahan melihat Dewa yang tak berhenti meliriknya.
"makanan melulu di kepala kamu..pantas semalam berat banget badannya waktu diangkat.."
Baru juga mau mencairkan suasana,ehh..malah kembali hangat. Keiko langsung memukul lengan Dewa.
"Kenapa sih nyinggung kesana melulu..??" protes Keiko.
"nyinggung kemana..?"
"arghhh,..kamu emang sengaja kan,tadi bahas soal ciuman bibir kita yang tdk disengaja itu,trus soal ngangkat aku semalam..arghhh..gak sukaaa.."
"Ohh..kita pernah ciuman yah..??ohhh..." Dewa malah bercanda dan meringis pasrah setelahnya mendapat cubitan dipinggangnya dari Keiko.
"itu kecelakaan,gak disengaja.." Keiko protes. Dewa masih meringis kesakitan.
"..kejadiannya gara-gara siapa coba..??kalo kamu tidak over tingkahnya saat mau meluk aku,kita nggak bakalan ciuman.." Dewa ikutan protes.
"..tapi yang nyambar duluan siapa..??kamu kan..??"
"..tapi kamu juga balas ciuman aku.."
"aaarrghhhhhhhhh..." Keiko teriak seraya menutup telinganya.
Dewa langsung menambah kecepatan mobilnya.
"Jangan pernah bahas soal kejadian itu lagiiiiiiiii..ngerusak mood aja.." ujar Dewa akhirnya.
Keduanya memilih diam hingga di parkiran.
"Aku turun duluan..nanti nggak usah nunggu aku makan siangnya..kamu makan siang saja duluan..mau diettt..!!" kata Keiko masih jengkel.
"baguslah.."
"pulangnya juga,aku ada syuting.."
"nggak bisa..." potong Dewa seraya mengambil tas nya kemudian memandangi Keiko yang mengernyitkan dahinya karena dilarang.
"aku udah janji mau temani kamu ke makam Bunda..nggak lupa kan..??" kata Dewa kemudian turun dari mobil. Keiko seketika terdiam,menghela nafas. Ia baru ingat kalau semalam ia meminta Dewa menemaninya ke makam bundanya hari ini. Keiko mengambil tas nya kemudian turun. Dewa masih menunggu didekat mobil sambil memainkan remot mobilnya. Saat melihat Keiko turun ia lalu menekan salah satu tombol di remot itu dan melirik ke Keiko. Begitu juga Keiko. Dewa menghela nafas. Pagi-pagi sudah bertengkar dengan Keiko benar-benar membuatnya hilang mood. Melihat Keiko manyun, Dewa lalu mengulurkan tangannya. Keiko tahu,Dewa ingin minta maaf. Meski Keiko sadar,dialah yang harusnya meminta maaf duluan. Akhirnya Keiko membalas jabatan tangan Dewa. Sayangnya,Keiko salah...Dewa bukannya niat ingin berjabat tangan,melainkan hanya ingin menggenggam tangannya. Dewa tertawa sambil mengajak Keiko jalan. Keiko manyun.
"Hahaha..udahan dong marah-marahnya..gak bagus dilihat anak-anak..aku sudah pernah bilang kan kalau kamu marah muka kamu jelek banget.." kata Dewa mengejek.
"ergghhh...ngajak perang lagi nih bocah.." kata Keiko kemudian tersenyum. Ia tahu kalau Dewa memang bermaksud meminta maaf.Tapi dengan cara berbeda. Keiko menyukai perubahan Dewa ini.
"ya udah,pisahan disini ya,ikan asiiin...soal makan siang sendiri nggak apa-apa kok.." kata Dewa.
"asal jangan dengan bondan,gue bakalan cemburu.." batin Dewa.
"pulangnya aku tunggu dikelas,kalau syutingnya sudah kelar,SMS aku secepatnya,biar ke makam bunda nya gak kesorean..yah..?" Keiko mengangguk keras. Dewa tak langsung pergi tapi malah diam memandangi Keiko kemudian tertawa.
"Kok ketawa..??apanya yang lucu..?" protes Keiko.
"..sebelum pisahan,perlu dicium gak..?" tanya Dewa disela tawanya kemudian buru-buru melepas genggamannya dan lari sesaat setelah melihat Keiko melotot. Keiko tertawa melihat itu.
"Dewa sableng..." lirih Keiko kemudian tersenyum malu dan bergegas menuju kelasnya.

To Be Continued...!!!

0 komentar:

Posting Komentar